




















Create your own at MyNiceSpace.com
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, khotamul anbiya wal mursaliin. Sosok pemimpin sejati, yang namanya akan dikenang sepanjang masa. Sosok manusia mulia yang maksum, bebas dari segala dosa dan kesalahan. Sosok manusia yang akhlaqnya adalah Al-Qur’an.
Temanku
multazim/multazimah sejati……………..
Dah lama ya ane gak update my blog,….. Bukan apa-apa sich, hanya sedikit ada “kesibukan” kantor atau kalo gak pantes dibilang “kesibukan” ya boleh dibilang disibuk-sibukkan biar keliatan kayak “orang-orang” hehehehe…… Apapun kondisi kita, dimanapun kita dan dengan siapapun kita saat ini pastinya kita tetap pada komitmen (iltizam) dalam berIslam, OK. So that predikat multazim atau multazimah tetep kita sandang bener-bener sesuai dengan keadaan kita, gak cuman ngaku-ngaku multazim/multazimah padahal sangat jauh dari kenyataan.
Temanku…..
O ya, sebentar lagi kita memasuki bulan Ramadhan lho. Sudahkah kita mempersiapkan diri kita??? Atau masih nyante-nyante aja? Kupikir kalau dirimu benar-benar multazim/multazimah sejati, pasti sudah bersedia…. siap…… tinggal nunggu yak…! Trus apa aja yang harus kita siapin?
Tapi sebelum itu……baiknya kita ingat terlebih dulu bulan Rajab. Di mana pada bulan itu telah terjadi peristiwa yang amat sangat bersejarah dalam Islam. Peristiwa Isro’ Mi’Roj Nabiullah Muhammad SAW, suatu peristiwa yang telah memantapkan keimanan orang-orang yang beriman sehingga iman mereka semakin kuat dan mantap, telah meragukan keyakinan orang-orang kafir terhadap ajaran Muhammas SAW sehingga kekafiran mereka semakin menjadi juga telah membuat banyak orang yang ragu-ragu antara membenarkan dan mendustakan. Dan inilah yang banyak jumlahnya. Dengan peristiwa itu pula Abu Bakar ra mendapat gelar As-Shiddiiq, Abu Jahal dan Abu Lahab semakin nyata kekafirannya sampai-sampai menuduh Muhammad sebagai orang gila yang senantiasa mengada-ada. Tidak cukup sampai di situ, orang-orang kafir semakin gila-gilaan menentang dakwah Muhammad dan para sahabatnya. Juga muncul Musailamah dengan predikat kondangnya Al-Kadzdzab.
Disadari atau tidak, ketiga kelompok manusia di atas adlah cerminan dari manusia yang ada saat ini. Manusia yang imannya kokoh seperti Abu Bakar, dan manusia yang sangat nyata kekafirannya seperti Abu Jahal mungkin boleh di bilang sedikit jumlahnya. Tetapi manusia yang selalu ragu-ragu dan bimbang antara iman dan kafir justru jumlahnya amat banyak. Banyak manusia yang sholat juga suka datang ke dukun dan tukang ramal. Bahkan perdukunan, ramalan, undian telah secara terang-terangan diekspos di berbagai media massa seperti majalah, surat kabar, radio, televisi dsb. Banyak manusia yang mencampuradukkan antara yang haq dengan yang bathil, padahal Allah telah menguingatkan; Wa laa talbitsul haqq bil bathil
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil haram ke Al Masjidil aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”
OK dech, tidak usah kita bahas lebih jauh tentang Peristiwa Isro’ Mi’roj tersebut. Ada hal menarik yang patut kita renungkan, yaitu oleh-oleh Beliau berupa perintah sholat 5 waktu. Mengapa Allah memanggil langsung Nabi Muhamad ke Sidratul Muntaha Al Mustawa padahal perintah-perintah yang lain cukup melalui Malaikat Jibril seperti perintah puasa, zakat, jihad dll. Apa istimewanya?????? Antum pasti tau…..
Iya, sholat……. Lima kali dalam sehari semalam kita diwajibkan untuk mendirikannya. Tidak bisa ditawar atau digantikan dengan yang lain. Apapun keadaan kita, dimanapun kita berada, sholat tetap harus didirikan. Tidak bisa dengan berdiri boleh dengan duduk. Tidak bisa dengan duduk boleh dengan berbaring. Tidak bisa dengan berbaring boleh dengan isyarat…….. Hatta dalam keadaan perang dan ketakutan yang sangat pun sholat tetap tidak boleh ditinggalkan, hanya saja Allah memberikan keringanan (rukhshoh) pada kondisi-kondiri tertentu.
Sungguh sangat ironi, banyak orang yang sangat paham akan pentingnya sholat, tetapi tidak sedikit dari mereka yang menyepelekan, bahkan dengan sengaja meninggalkannya tanpa ada sedikit rasa berdosa dan sesal, naudzubillahi min dzaalik. Dengan berbagai dalih dan alasan mereka mengelak dari perintah ini.
Saya yakin, Saudara bukan termasuk diantara orang yang seperti mereka. Saudara adalah hamba yang komit menjaga, memelihara dan membumikan sholat dalam jiwa. Tapi jangan bangga dulu, banyak orang yang sholat tetapi dikatakan mereka celaka,
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
orang-orang yang berbuat ria.
dan enggan (menolong dengan) barang berguna
QS. Al-Maa’uun: 4-7
Temanku……
Sebelumnya kita simak dulu yang satu ini,
RAMADHAN adalah salah satu bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam. Bulan yang senantiasa dinanti-nanti oleh jutaan umat islam di seluruh dunia. Karena di dalam bulan tersebut telah disyariatkan puasa yang merupakan salah satu rukun Islam yang lima.
Ramadhan adalah bulan riyadhoh atau latihan untuk menempa diri agar menjadi pribadi muslim yang militan, yang senantiasa terhindar dari segala bentuk dosa dan maksiat. Menjadi pribadi muslim yang siap berjuang di medan dakwah dengan jiwa dan hartanya. Menjadi pribadi muslim yang peka terhadap sesama saudaranya. Menjadi pribadi muslim yang komitmen memegang teguh Islam secara kaffah. Menjadi pribadi muslim yang mendapat RidhoNya di dunia hingga akhirat.
Temanku…..
Kadang saya merasa prihatin, seolah-olah pribadi-pribadi muslim sejati seperti di atas tidak pernah kita jumpai. Padahal berkali-kali kita melewati Ramadhan. Tapi seolah tiada bekas sama sekali, Ramadhan hanya sekedar lewat tanpa makna. Mungkin secara lahir kita berpuasa tidak makan, tidak minum dan tidak berhubungan intim di siang hari. Tetapi semua itu hanya sekedar formalitas, hanya merubah jadwal makan, minum dan tidur. Benarkah?????? Mungkin saya salah……
Temanku…..
Kita sendiri yang tau.
Sudahkah……
Temanku…..
Semua nilai-nilai di atas adalah target dari Ramadhan. Mari bermuhasabah, kita hisab diri kita. Kalau nilai-nilai moral di atas belum ada pada diri kita, maka mari berjuang Ramadhan tahun ini kita bisa sukses.
Temanku…..
Ada beberapa hal yang mesti kita siapin untuk menghadapi proses pembakaran bulan Ramadhan,
1. Persiapan ruhiyah
2. Persiapan ilmiyah
3. Persiapan jasadiyah
4. Persiapan maaliyah
|